Adalah sebuah rindu
yang memilih menetap abadi dalam ingatan
meski raga tuk dicinta telah pergi
-Veer Lado
Kita Dan Kuasa-Nya
Aku adalah sekumpulan asumsi
Terbentuk dari angan-angan panjang manusia
yang merindukan mimpi
Lantas, kau adalah sekumpulan tujuan
Terbentuk dari doa-doa sakral manusia yang ta’at
Lalu suatu saat kita bertemu di persimpangan
Rupanya tangan Tuhan
yang menjadikan aku sekumpulan asumsi
dan kau sekumpulan tujuan saling bertatapan
Semesta mengijinkan aku dan kau bertemu
Aku dan kau adalah sekumpulan hal-hal
yang pasti akan bertemu lewat kuasa-Nya.
Bekasi, Desember 2020
Baca juga : Labuan Bajo 24 Agustus Antologi Puisi Affriana
Baca juga : Mati Itu Abadi Antologi Puisi Asni Bastari
Janji
Sudah kukatakan padamu
Jangan berjanji sayang
Jangan
Kau lihat yang terjadi?
Hati yang dulu utuh
kini hancur berkeping-keping
Rindu yang menggema syahdu
menjelma badai petir sumpah serapah
Sudah kukatakan padamu
Jangan berjanji sayang
Jangan
S’bab lidah lebih tajam dari berlati
Dan irisan lukanya
lebih lama sembuh dari selamanya
Sudah kukatakan, bukan?
Bekasi, 22 Januari 2021.
Baca juga : Bunga di Tepi Jalan
Baca juga : Bukan Aku Yang Dikubur, Tapi Harapku
Cinta Ini Terlalu
Adalah sebuah rindu
yang memilih menetap abadi dalam ingatan
meski raga tuk dicinta telah pergi
Adalah seonggok daging beratma
yang begitu rapuh lalu kandas
pada kata-kata manis
Hingga kini aku mencari jawaban
pada tumpukan-tumpukan rindu
juga di antara luka dan asa yang masih tersisa
Kau yang terlalu pandai menyimpan rasa
atau aku yang terlalu lemah menahan rindu?
Cinta ini terlalu, sayang.
Bekasi, 26 Januari 2021.
Baca juga : Kamu Luar Biasa Antologi Puisi Andi Dollo
Baca juga : Patah Hati Pertama Antologi Puisi Ningsih Ye
Penipu
Katamu mencintaiku itu ibadah
Lantas mengapa kau melakukan dosa
dengan memilih meninggalkan?
Katamu tak mampu hidup tanpaku
Lantas mengapa hari ini kau belum juga mati?
Katamu aku titipan terindah dari-Nya
Lantas mengapa kau mengabaikan
hadiah dari-Nya?
Kau memang suka bercanda.
Bekasi, 29 Januari 2021.
Baca juga : Kamu, Hujan, Kopi Dan Sepiring Jagung Rebus
Baca juga : Patah Hati Pertama Antologi Puisi Ningsih Ye
Memilih Bertahan
Aku terlalu serius
untuk kau yang hanya bercanda
Terlampau nyaman menyiapkan palungan
untuk kau yang hanya sesaat singgah
Kadang aku ingin tertawa
melihat kegilaan
Juga kebodohan-kebodohan
yang terus kulakukan
Kau dan semesta bercandanya mulai berlebihan
Dan aku?
Aku terlampau tega untuk pergi
Hingga dengan sungguh memilih bertahan.
Sialan!
Bekasi, 10 Februari 2021.

Veer Lado adalah pecinta puisi-puisi pendek atau putiba(puisi tiga bait) hingga puisi-puisinya pun di tulis dengan sederhana. Saat ini menetap di Jakarta.
Komentar