(Sebuah Tinjauan filosofis Levinas dan Konsepnya tentang Yang Lain)
Penulis | Fredy Langgut.
Manusia selalu berusaha untuk merefleksikan tentang yang transenden sebagai entitas yang Ilahi. Ia menghadirkan yang lain dalam diri fenomena atau eksistensi
Jika yang lain adalah yang ilahi maka manusia selalu mengutamakan yang lain sebagai bagian dari identitas causa prima bagi ada yang ada. Tentu ketika berbicara tentang yang ada atau dalam bahasa M. Heidegger sebagai being, manusia selalu menjadikan dirinya sebagai locus atau tolak ukur untuk menarik suatu kesimpulan bahwa masih ada sesuatu yang menghadirkan segala sesuatu yang nampak.
Levinas dalam suatu pemikirannya menegaskan bahwa yang lain merupakan suatu entitas yang harus dipahami dengan cara pandang metafisik untuk menemukan suatu argumen yang rasional dan melakukan pembuktian yang valid untuk mengakui yang transenden sebagai causa prima.
Baca juga Ranjang Yang Selalu Kubuat Basah Antologi Puisi Indrha. Gamur
Tentu bukan perkara muda untuk melihat entitas transenden di tengah dunia yang dilanda oleh persoalan dan badai tantangan semacam virus corona pada saat ini.
Ketika manusia sibuk menemukan jawaban yang pasti bahwa apakah masih ada suatu pengatur utama yang menggerakan atau mengatur segala kehidupan dan dimensi yang mempengaruhinya? Saat itulah mereka mulai meragukan kehadiran dari yang ilahi itu sendiri.
Manusia mulai menyangsikan eksistensi Tuhan di tengah badai yang mereka lalui dan perlahan mulai mengagungkan ilmu pengetahuan dengan jawaban rasio yang logis untuk membuktikan bahwa dunia diatur dan dikendalikan oleh cogito ala Descartes.
Baca juga Lembata Menangis
Aku yang berpikir berusaha untuk menemukan wajah yang lain dalam suatu entitas yang transenden dalam pemikiran Levinas. Pertanyaannya ialah apakah wajah yang lain masih tersirat dalam wajah sesamaku yang terlihat? Tulisan sederhana ini mau mengangkat persoalan dunia dan segala belenggu yang mengikatnya serta menalihkannya dalam suatu kerangka logis untuk melihat wajah lang lain yakni Tuhan itu sendiri.
Komentar